CFD, Masalah Sampah Menjadi Masalah Utama di Bekasi

17 December 2014

CFD, Masalah Sampah Menjadi Masalah Utama di Bekasi

MENGAIS SAMPAH : Kelompok Gerakan Sampah Kawanku menyisir dan mengais sampah di sepanjang Jalan Ahmad Yani, Bekasi Barat.

BEKASI BARAT - Pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day (CFD) di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Barat, digelar dua kali dalam sebulan. Polusi udara berkurang tapi masalah sampah bertambah di jalan itu. Persoalan sampah saat pelaksanaan CFD itu memunculkan aksi sekelompok muda. Mereka menamakan aksinya Gerakan Sampah Kawanku.

Kelompok peduli lingkungan ini melakukan pemungutan sampah di ruang publik tempat berlangsungnya CFD. Dengan memakai rompi hijau terang, mereka menyisir area CFD dengan membawa plastik hitam besar. Memungut dan memanggul sendiri hasil sampahnya.

Menurut Ketua Gerakan Sampah Kawanku, Taufik, adanya tindakan memungut sampah saat CFD tersebut memiliki beberapa tujuan. Salah satunya agar dapat meningkatkan peran serta masyarakat terhadap kebersihan lingkungan. Setelah melihat aksi mereka, banyak juga masyarakat yang ikut memungut sampah.

“Kami senang, setidaknya bisa menggerakkan partisipasi masyarakat peduli sampah dengan memungut yang berserakan di jalan. Semoga kegiatan ini dapat menambah kepedulian masyarakat Bekasi untuk peduli lingkungan,” ujarnya.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengakui, masih kurangnya kesadaran masyarakat Kota Bekasi untuk membuang sampah pada tempatnya. Oleh karena itu, Walikota Bekasi berharap masyarakat Kota Bekasi ikut berperan aktif menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Dalam kesempatan CFD ini, Pepen juga menginstruksikan kepada Dinas Kebersihan Kota Bekasi untuk menambah fasilitas tempat sampah, yang nantinya akan diangkut usai pelaksanaan CFD. Pemkot Bekasi akan menambah 20 unit tempat sampah mobile di kedua arah Jalan Ahmad Yani ini.

Kegiatan ini diharapkan dapat menstimulus masyarakat Bekasi ke depannya untuk membuang sampah pada tempatnya. (aka)