CIKARANG
UTARA - Band asal dari Jakarta, yakni Asbak Band kembali memberikan
karyanya dengan single terbaru Sungguh Aku Rindu. Dengan dirilisnya
single terbaru ini, menjadi harapan positif dan membuktikan eksistensi
mereka dalam industri musik. Selama kurang lebih dari 6 tahun berkarir,
Asbak Band telah mencatatkan sejumlah lagu-lagu romantis, seperti
Membuatmu Cinta Padaku, Ternyata Salah Mengenalmu, dan Cara Mencintaiku.
Serta Aku Tanpa Kamu yang masih bertemakan lagu cinta.
Manager
Asbak Band, Adel mengatakan, Asbak Band berdiri dari tahun 2008. Saat
ini, sudah empat kali bongkar pasang formasi dengan gonta-ganti
personil. "Asbak Band, sudah empat kali ganti personil," ungkap pria
yang juga Manager dari Dadali Band ini.
Sementara
itu, Asbak Band adalah band dengan warna musik yang sama bagi
penggemarnya. Jovan berada di vokal, Gupis (drum), Capoenk (gitar),
Gondray (bass), dan Cepy (keyboard). "Dengan formasi inilah Asbak Band
dapat menghadirkan suatu karya baru dari segi materi, karakter, dan tyle
Asbak Band itu sendiri," terangnya, Senin (9/3).
Saat
dimintai penjelasan mengenai arti nama dari Asbak Band sendiri, Jovan
mengatakan kepada Fakta Bekasi, Asbak berasal dari kata As dan Bak. Yang
artinya, As adalah sebuah kartu paling bagus ataupun kartu terbaik, dan
Bak adalah sebuah tempat penampungan air. "Jadi, bisa dikatakan, Asbak
Band adalah sebuah wadah unutuk menampung orang-orang yang memiliki
karya terbaik," jelas Jovan ketika didampingi Manager dan rekannya.
Saat
tampil di atas panggung di pelataran parkir RFC, Jalan Kasuari,
Cikarang Utara, penampilan mereka cukup memukau walaupun belum banyak
yang mengenalnya. "Kami diundang tampil di sini, untuk mengisi acara
Music Brings Blessing di puncak acara yang diselenggarakan oleh
mahasiswa-mahasiswi President University," bebernya.
Adel
menambahkan, dengan kembali eksisnya Asbak Band, berharap bisa menjadi
lebih baik lagi dan tidak selalu ganti-ganti formasi. "Do'akan saja,
supaya Asbak Band bisa melejit di industri musik Indonesia," katanya.
Sementara
itu, lanjut Adel, bersaingnya band-band di dunia musik sudah menjadi
hal yang lumrah. Justru, yang perlu disingkirkan adalah para
pembajak-pembajak lagu yang bisa menurunkan keuntungan materi di dunia
musik.
"Dalam
hal ini, saya rasa pemerintah tidak menanggapi serius. Di saat kami
berkarya menciptakan sebuah lagu dan musik hingga menjadi sebuah rekaman
yang berbentuk kaset atau CD, itu sudah menjadi kerugian kami para
musisi apabila lagu-lagu kami, musik kami dibajak, otomatis kaset atau
CD yang kami keluarkan tidak laku dipasaran," ujar Adel.
Selain
itu, acara sebelumnya yang banyak ditampilkan adalah Freedom Modern
Dance, Stand Up Comedy Cikarang, Sunday Eleven Band, Saint Trojan Band,
juga doorprize.
"Tak
lupa penggalangan dana untuk anak-anak yatim yang berada di lingkungan
Kabupaten Bekasi, khususnya Cikarang," pungkas Ketua Panitia
Penyelenggara, Ruby Wahyono. (aka)
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home